Selasa, 10 Agustus 2021

KHUTBAH JUM'AT "ADA EMPAT TUJUAN DICIPTAKANNYA LISAN" MENURUT (Al-Imam Abu Hamid Muhammad)

 


بسم الله الرحمن الرحيم

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ اَنْعَمَنَا بِنِعْمَة الْاِيْمَانِ وَ الْاِسْلَامِ وَ أَعْطَىنَا اللِّسَانَ بِاَفْصَحِ الْكَلَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الرَّحْمٰنُ وَ أَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَ حَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ الْكِرَامُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى اٰلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ

فَيَاعِبَادَ اللهُ  أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ, قال تعالى فِي كِتَابِهِ الْكريم: ياايها الذين امنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمو، قال تعالى ،  يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٖ وَٰحِدَةٖ وَخَلَقَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالٗا كَثِيرٗا وَنِسَآءٗۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبٗا،

Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah

Marilah kita tingkatkan takwa kita kepada Allah swt, karena manusia terbaik di sisi Allah adalah yang paling bertakwa kepada-Nya. Dan marilah kita wujudkan ketakwaan ini dengan senantiasa menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang Allah

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah

Al-Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali al-Thusi menyampaikan dalam Bidayatul Hidayah, bahwa ada empat hal tujuan diciptakannya lisan oleh Allah

Pertama, memperbanyak dzikir, ingat kepada Allah . Hal ini sebagai bentuk kita bersyukur kepada-Nya yang telah memberikan begitu banyak nikmat. Banyaknya menyebut asma Allah dan mengingat-Nya dengan berdzikir, juga merupakan wujud cinta kita kepada-Nya. Sebab, pepatah mengatakan bahwa semakin kita cinta, semakin kita akan sering menyebut-nyebut namanya. Bahkan dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. mengingatkan bahwa hamba yang paling utama derajatnya di sisi Allah pada hari kiamat nanti adalah mereka yang banyak berdzikir kepada Allah

Imam Abul Hasan al-Wahidi mengutip pernyataan Ibnu Abbas, mengatakan bahwa maksud dari hadits tersebut adalah berdzikir kepada Allah di berbagai kesempatan seperti usai shalat, tidur, bangun dari tidur, setiap makan dan juga saat istirahat.

Kedua, membaca Al-Qur’an. Hal ini penting untuk dapat menuntun kita ke jalan agama Allah yakni agama Islam. Membaca Al-Qur’an juga memberikan kita begitu banyak pahala, meskipun kita tidak memahami kandungan dari ayat-ayat yang kita baca. Memperbanyak membaca Al-Qur’an juga akan memberikan kita syafaat kelak di hari kiamat. Bahkan dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw bersabda:

   خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

"Sebaik-baiknya orang di antara kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya".

Ketiga, memberikan petunjuk bagi makhluk Allah mengenai agamanya yang benar, yang dijalankan oleh Rasulullah dan para sahabatnya, yakni agama Islam.

Keempat, menyampaikan kebutuhan agama dan dunia kita. Dalam arti belajar dan melakukan sesuatu keduniaan untuk memenuhi persyaratan peribadatan kita kepada Allah swt. Termasuk soal keduniaan, kita bekerja untuk memperoleh bekal makan sebagai sarana agar kuat dalam beribadah kepada Allah swt. Sebagaimana dalam sebuah sya’ir disebutkan

اعمل لدنياك كانك تعيش ابدا وعمل لاخرتك كانك تموت غدا

“Kerjakanlah amal duniamu seolah-olah kamu hidup selamanya, dan kerjakanlah amal akhitarmu seolah-olah kamu mati besok pagi”

Jika lisan tidak digunakan untuk selain empat hal tersebut, maka tidak ada pilihan lain kecuali diam. Sebab, jika lisan tidak digunakan sesuai dengan tujuan penciptaannya, maka hal tersebut merupakan bentuk kufur nikmat. Oleh karena itu, marilah kita gunakan lisan sesuai dengan tujuannya atau lebih baik diam saja. Allah pun berfirman dalam Al-Qur’an. (QS Al-Ahzab: 70)

   يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian dan berkatalah (dengan) hal-hal baik.”

 Dalam ayat lain, Allah  berfirman:

   مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ

“Tidak sekali-kali seorang manusia berbicara sepatah kata pun kecuali di sampingnya terdapat Raqib dan Atid” (QS Qaf: 18).

 Artinya, jika bukan hal baik yang disampaikan, lebih baik diam, tidak malah mengatakan hal-hal yang buruk. Sebab, ada dua malaikat yang selalu siap sedia mencatat segala perkataan kita.

Jamaah Jumat sekalian yang dimuliakan Allah

Rasulullah Saw bersabda sebagaimana dikutip dalam Lubabul Hadits:

 مَنْ صَمَتَ نَجَا

“Siapa yang diam, maka dia selamat.”

Bahwa diam dari bicara, tidak ngomong memang tidak memberikan pahala terhadap orang tersebut. Akan tetapi, dia dapat selamat dari siksa Allah. Sebab, dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani dari Ibn Umar radliyallahu ‘anhuma, disabdakan:

من كثر كلامه كثر حطئه ومن كثر حطئه كثر ذنوبه ومن كثر ذنوبه فاالنار اولى به

“Barang Siapa yang banyak bicaranya, maka dia banyak salahnya. Siapa banyak salahnya, maka banyak dosanya. Dan Siapa yang banyak dosanya, tentu neraka lebih utama baginya.”

Oleh karena itu, Mari kita upayakan untuk tidak perlu banyak bicara. Sebab, Luqman pernah berkata kepada anaknya, bahwa jika bicara merupakan bagian dari perak, maka diam adalah emas. Artinya, sebagaimana disebutkan Ibnul Mubarak, jika berbicara dalam ketaatan kepada Allah adalah perak, maka diam dari maksiat kepada Allah adalah bagian dari emas.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Dalam kitab lain, Syarh Muraqil Ubudiyah Syekh Nawawi menjelaskan bahwa diam mengandung 7.000 kebaikan yang terangkum dalam tujuh kalimat berikut.

1.    Diam adalah ibadah tanpa usaha

2.    Perhiasan tanpa permata

3.    Kemuliaan tanpa raja

4.    Benteng tanpa penjaga

5.    Tidak butuh alasan manusia

6.    Memperoleh kemuliaan malaikat Katibin

7.    Tirai aib-aibnya

Oleh karena itu, mari kita jaga lisan kita, jaga jari-jemari dan lisan kita untuk menjalankan empat hal yang telah dijabarkan diatas. Jika tidak, maka tahan lisan kita untuk berbicara dan jemari kita dari mengunggah hal-hal buruk di media sosial dengan diam.

Demikian khutbah ini yang saya sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Semoga kita bisa menjaga lisan kita dan jari-jemari kita dari perbuatan dosa, aminn


barokallah.png





KHUTBAH JUM'AT "ADA EMPAT TUJUAN DICIPTAKANNYA LISAN" MENURUT (Al-Imam Abu Hamid Muhammad)

  بسم الله الرحمن الرحيم اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ اَنْعَمَنَا بِنِعْمَة الْاِيْمَانِ وَ الْاِسْلَامِ وَ أَعْطَىنَا اللِّسَانَ بِاَفْصَحِ ا...