Sabtu, 10 November 2018

GENERASI MUDA PONPES NU ABHARIYAH

PEJUANG PONDOK PESANTREN NU ABHARIYAH JERNENG TERONG TAWAH KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT




WISUDA AGUSTUS 2018 KELAS D AS ANGKATAN 2014 UIN MATARAM

WISUDA PERDANA PUTRA KELAS D AS ANGKATAN 2014

ULUL AZMI, S.H.













LAPORAN TETAP PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN ACARA IV “PLASMOLISIS”


LAPORAN TETAP PRAKTIKUM
ANATOMI TUMBUHAN
ACARA IV
“PLASMOLISIS”





OLEH
NAMA           : TAHYATUL ABADI
KELAS          : III. D
NIM                : 170104077


LABORATORIUM PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2018



HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tetap Praktikum Anatomi Tumbuhan Acara IV Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Praktikum Selanjutnya.



Mataram,  Oktober 2018





Disahkan Oleh :



Laboran                                                                                             Co.Assisten




(Qurratul Aini, Spd)                                                                          Nadia Husni
            NIM . 160.104.057








KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempurnaan Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tetap Praktikum Anatomi Tumbuhan “Plasmolisis”.
Sholawat serta salam penulis ucapkan kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad saw yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang yakni addinul islam.
Terima kasih penulis ucapkan kepada pembimbing praktikum terutama pada Co.Assisten yang telah membimbing dalam praktikum ini.
Dan tak lupa pula dalam menyelesaikan laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.






Mataram, 03 Oktober 2018



                                                                                                                           Penulis







DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................... iii 
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A.    Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C.     Tujuan...................................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 2
BAB III METODELOGI................................................................................................. 4
A.   Pelaksanaan................................................................................... 4
B.     Alat dan Bahan........................................................................................................ 4
C.     Cara Kerja................................................................................................................ 4
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................. 5
A.   Hasil Pengamatan.......................................................................... 5
B.     Analisis Prosedur..................................................................................................... 5
C.     Pembahasan............................................................................................................. 6
BAB V PENUTUP............................................................................................................ 11
A.    Kesimpulan.............................................................................................................. 11
B.     Kritik dan Saran...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN







BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tumbuhan merupakan salah satu Keanekaragaman Hayati yang banyak dimanfaatkan oleh manusia .Dalam klasifikasi, makhluk hidup yang tergolong tumbuhan adalah semua organisme eukariotik multiseluler fotosintetikyang memiliki klorofil , menyimpan karbohidrat yang biasanya berupa tepung, dan embiriona dilindungi oleh jaringan parental.
Di dalam sel tumbuhan terdapat plasma sel atau sitoplasma yang dibungkus oleh suatu selaput tipis yang disebut membran plasma.Membran plasma merupakan bagian terluar sel yang membatasi bagian dalam sel dengan lingkungan luar.Selaput ini berupa membran yang mampu mengatur secara selektif cairan dari lingkungan suatu sel dan sebaliknya.Umumnya membran plasma bersifat semipermiabel yang berarti hanya molekul tertentu yang dapat melewatinya, seperti glukosa, asam amino, gliselrol, dan berbagai ion.Cairan sel biasanya hipertonis (potensial air tinggi), dan cairan air diluar sel bersifat hipotonis (potensial air rendah).
 Apabila suatu sel dimasukkan dalam suatu larutan yang hipertonis terhadap sitoplasmanya maka air di dalam sel akan berdifusi keluar sehingga sitoplasmanya mengerut/menyusut dan membran sel/selaput sel akan terlepas dari dinding sel, peristiwa ini disebut plasmolisis.
Plasmolisis adalah peristiwa terlepasnya protoplasma dari dinding sel karena sel berada dalam larutan hipertonik. Penyebab larutan langsung plasmolisis adalah  adanya larutan luar yang lebih pekat dari pada cairan vakuola, larutan seperti itu disebut hipertonik terhadap cairan vakuola.
B.     Rumusan Masalah
Bagaimana cara untuk melihat terjadinya plasmolisa pada sel tumbuhan?
C.    Tujuan
Untuk melihat terjadinya plasmolisa pada sel tumbuhan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sel tumbuhan juga dapat mengalami kehilangan air, apabila potensial air di luar sel lebih rendah dari pada  potensial air di dalam sel. Jika sel kehilangan air cukup besar, maka kemungkinan volume isi sel akan menurun besar sehingga tidak dapat mengisi seluruh ruangan yang dibentuk oleh dinding sel. Artinya, membran sel dan sitoplasma akan terlepas dari dinding sel, peristiwa ini di sebut dengan peristiwa plasmolisis. (Tjitrosomo, 1983: 67)
Plasmolisis adalah proses terlepasnya protoplasma dari dinding sel yang disebabkan oleh air yang berada dalam vakuola merembes keluar dari sel.  Yaitu bila tumbuhan berada pada lingkungan yang kadar airnya rendah, maka tumbuhan akan sulit menyerap air. Pada kasus tertentu, air di dalam sel juga akan keluar. Bila terjadi terus-menerus, maka sel tersebut akan mati dan untuk untuk mengembalikannya diperlukan proses sebaliknya. Keadaan ini dapat kembali ke keadaan semula apabila sel tersebut diletakkan di lingkungan dengan kadar air yang lebih tinggi. Perstiwa kembalinya protoplasma ini disebut deplasmolisis. (Willkins, 1992: 78)
Plasmolisis merupakan keadaan dimana membran dari sitoplasma akan keluar dari dinding sel. Proses plasmolisis dapat diketahui dengan membran protoplasma dengan sifat permiabelnya. Permiabel dinding sel terhadap gula diperlihatkan oleh sel-sel yang terplasmolisis.  Plasmolisis ini sendiri merupakan contoh kasus tranportasi sel secara osmosis. (Goldworty, 1992: 19)
Osmosis pada hakikatnya adalah suatu roses difusi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa difusi air melalui selaput permeabel secara diferensial dari suatu tempat yang berkonsetrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah.Tekanan yang terjadi karena difusi disebut tekanan osmosis.Makin besar terjadinya osmosis, maka semakin besar juga tekanan osmosisnya. Proses osmosis akan berhenti jika kecepatan desakan keluar air seimbang dengan masuknya air yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi. (Campbell, 2008: 45)
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi eksterm dan jarang terjadi di alam.Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis. Proses ini seringkali menggunakan yanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas. (Lukyati, 1999: 37)


























BAB III
METODELOGI
A.    Pelaksanaan
      Hari, tanggal    : Rabu, 03 Oktober 2018
      Waktu              : 15.30 WITA - Selesai
      Lokasi              : Laboratorium Pendidikan IPA Biologi UIN Mataram
B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a.    Mikroskop
b.      Silet
c.       Pipet tetes
d.      Gelas kimia 100 ml
e.       Kaca benda
f.       kaca penutup
g.      Kamera/Hp
h.      Gula 20%, 30%, dan 80%
2.      Bahan
a.       Air
b.      Daun tanaman adam hawa (rhoeo discolor)
C.    Cara kerja
a.    Irisan menampang permukaan bagian bawah Rhoeo discolor
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Meletakkan permukaan bagian bawah daun tersebut pada kaca objek. Amati di bawah mikroskop pada saat sel ditetesi air, dalam larutan gula 20%, larutan gula 30% dan larutan gula 80%.
3.      Menggambar sel dalam keadaan semula, sel pada permulaan plasmolisa, tunjukkan batas-batas sitoplasma dan vakuola yang jelas dalam keadaan isotonis.


BAB IV
PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
1.      Tabel Hasil Pengamatan
a.       Gambar Rhoeo discolar (adam hawa)
Gambar Praktikum
Gambar Tangan
Keterangan




Deskripsi :
Sel-sel pada rhoeo discolor menjadi menkerut dan terlihat bertumpuk. Hal ini di sebabkan potensial air di luar sel  rhoeo discolor  lebih rendah daripada potensial air di dalam sel. Jika sel kehilangan air cukup besar, maka ada kemungkinan volume isi sel akan menurun besar sehingga tidak dapat mengisi seluruh ruangan yang dibentuk oleh dinding sel. 
B.     Analisis Prosedur
Menyiapkan alat dan bahan dan meletakkan permukaan bagian bawah daun tersebut pada kaca objek. Amati di bawah mikroskop pada saat sel ditetesi air, dalam larutan gula 20%, larutan gula 30% dan larutan gula 80%. Menggambar sel dalam keadaan semula, sel pada permulaan plasmolisa, tunjukkan batas-batas sitoplasma dan vakuola yang jelas dalam keadaan isotonis.
C.    Pembahasan
Plasmolisis adalah peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membrane plasma dari dinding sel tumbuhan jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik (larutan garam lebih dari 1%).
Plasmolisis merupakan proses yang secara nyata menunjukkan bahwa pada sel, sebagai uni terkecil kehidupan, terjadi sirkulasi keluar masuk suatu zat. Adanya sirkulasi ini menjelaskan bahwa sel dinamis dengan lingkungannya. Jika memerlukan suaru materi dari luar maka sel harus mengambil materi itu dengan segala cara, misalnya dengan mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari luar bisa masuk. Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan pada larutan hipertonik, sel tumbuhan akan kehilangan air dan tekanan turgor, yang menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan kondisi sel seperti ini disebut layu. Kehilangan air lebih banyak lagi menyebabkan terjadinya plasmolisis : tekanan terus berkurang sampai di suatu titik dimana sitoplasma mengerut dan menjauhi dinding sel. Sehingga dapat terjadi cytorrhysis (yaitu, runtuhnya dinding sel). Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik.
Plasmolisis biasanya terjadi pada kondisi yang ekstrim dan jarang terjadi di alam.Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi ataupun larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis.
Klasifikasi daun tanaman Rhoeo discolor :
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Subclassis        : Commelinidae
Ordo                : Commelinales
Familia            : Commelinaceae
Genus              : Rhoeo
Species            : Rhoeo discolar
Pada sel rhoeo discolor yang di beri larutan gula 20% peristiwa ini nampak jelas terlihat jumlah antocyanyn ada 7. Sel- sel pada rhoeo discolor menjadi menkerut dan terlihat bertumpuk. Hal ini di sebabkan potensial air di luar sel  rhoeo discolor  lebih rendah daripada potensial air di dalam sel. Jika sel kehilangan air cukup besar, maka ada kemungkinan volume isi sel akan menurun besar sehingga tidak dapat mengisi seluruh ruangan yang dibentuk oleh dinding sel.  Sel yang sudah terplasmolisis dapat disehatkan kembali dengan memasukkannya ke dalam air murni. Tapi, konsentrasi larutan medium dibuat lebih hipotonis, sehingga yang terjadi adalah cairan yang memenuhi ruang antara dinding sel dengan membran sel bergerak ke luar, sedangkan air yang berada di luar bergerak masuk kedalam dan dapat menembus membran sel karena membran sel mengizinkan molekul-molekul air untuk masuk ke dalam. Masuknya molekul-molekul air tersebut mengakibatkan ruang sitoplasma terisi kembali dengan cairan sehingga membran sel kembali terdesak ke arah luar sebagai akibat timbulnya tekanan turgor akibat gaya kohesi dan adhesi air yang masuk. Akhir dari peristiwa ini adalah sel kembali ke keadaan semula.
Pada sel rhoeo discolor yang di beri larutan air gula 30% peristiwa ini nampak jelas terlihat jumlah antocyanyn ada 5. Sel- sel pada rhoeo discolor menjadi menkerut dan terlihat bertumpuk. Hal ini di sebabkan potensial air di luar sel  rhoeo discolor  lebih rendah daripada potensial air di dalam sel.








BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Plasmolisis merupakan proses yang secara nyata menunjukkan bahwa pada sel, sebagai uni terkecil kehidupan, terjadi sirkulasi keluar masuk suatu zat. Adanya sirkulasi ini menjelaskan bahwa sel dinamis dengan lingkungannya. Jika memerlukan suaru materi dari luar maka sel harus mengambil materi itu dengan segala cara, misalnya dengan mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari luar bisa masuk. Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis.
B.     Kritik dan Saran
1.      Kritik
Kalo bisa ditingkatkan lagi metode pembimbingannya dan penyampaian materinya.
2.      Saran
Jangan jadi Co.Ass yang pelit nilai ya ka’.














DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosomo. 1983. Biologi. Jakarta :  Erlangga.
Willkins. 1992. Biologi Jilid II. Bandung : ITB.
Goldworty. 1992. Cell Biology. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Campbell. 1999. Anatomi Tumbuhan. Jakarta : Penebar Swadaya.
Lukyati. 1999. Sains Biologi. Bandung : Grafindo Media Pratama.


































LAMPIRAN

KHUTBAH JUM'AT "ADA EMPAT TUJUAN DICIPTAKANNYA LISAN" MENURUT (Al-Imam Abu Hamid Muhammad)

  بسم الله الرحمن الرحيم اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ اَنْعَمَنَا بِنِعْمَة الْاِيْمَانِ وَ الْاِسْلَامِ وَ أَعْطَىنَا اللِّسَانَ بِاَفْصَحِ ا...